-->
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk download selengkapnya : "klik ini" atau "Klik ini".
Bani Abbasiyah atau Kekhalifahan Abbasiyah (Arab: العبّاسدين, al-Abbāsidīn) adalah kekhalifahan kedua Islam yang berkuasa diBagdad (sekarang ibu kota Irak). Kekhalifahan ini berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dengan menerjemahkan dan melanjutkan tradisi keilmuan Yunani dan Persia. Kekhalifahan ini naik kekuasaan setelah mengalahkan Bani Umayyah dari semua kecuali Andalusia. Bani Abbasiyah dibentuk oleh keturunan dari paman Nabi Muhammad yang termuda, Abbas. Berkuasa mulai tahun 750 dan memindahkan ibukota dari Damaskus ke Baghdad. Berkembang selama dua abad, tetapi pelan-pelan meredup setelah naiknya bangsa tentara-tentara Turki yang mereka bentuk, Mamluk. Selama 150 tahun mengambil kekuasaan memintas Iran, kekhalifahan dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan kepada dinasti-dinasti setempat, yang sering disebut amir atausultan. Menyerahkan Andalusia kepada keturunan Umayyah yang melarikan diri, Maghreb dan Ifriqiya kepada Aghlabid dan Fatimiyah. Kejatuhan totalnya pada tahun 1258 disebabkan serangan bangsa Mongol yang dipimpin Hulagu Khan yang menghancurkan Bagdad dan tak menyisakan sedikitpun dari pengetahuan yang dihimpun di perpustakaan Bagdad.

Keturunan dari Bani Abbasiyah termasuk suku al-Abbasi saat ini banyak bertempat tinggal di timur laut Tikrit, Iraq sekarang.
Bani Abbasiyah berhasil memegang kekuasaan kekhalifahan selama tiga abad, mengkonsolidasikan kembali kepemimpinan gaya Islam dan menyuburkan ilmu pengetahuan dan pengembangan budaya Timur Tengah. Tetapi pada tahun 940 kekuatan kekhalifahan menyusut ketika orang-orang non-Arab, khususnya orang Turki (dan kemudian diikuti oleh orang Mamluk di Mesir pada pertengahan abad ke-13), mulai mendapatkan pengaruh dan mulai memisahkan diri dari kekhalifahan.
Meskipun begitu, kekhalifahan tetap bertahan sebagai simbol yang menyatukan dunia Islam. Pada masa pemerintahannya, Bani Abbasiyah mengklaim bahwa dinasti mereka tak dapat disaingi. Namun kemudian, Said bin Husain, seorang muslim Syiah dari dinasti Fatimiyyah yang mengaku bahwa anak perempuannya adalah keturunan Nabi Muhammad, mengklaim dirinya sebagai Khalifah pada tahun 909, sehingga timbul kekuasaan ganda di daerah Afrika Utara. Pada awalnya ia hanya menguasai Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libya. Namun kemudian, ia mulai memperluas daerah kekuasaannya sampai ke Mesir dan Palestina, sebelum akhirnya Bani Abbasyiah berhasil merebut kembali daerah yang sebelumnya telah mereka kuasai, dan hanya menyisakan Mesir sebagai daerah kekuasaan Bani Fatimiyyah. Dinasti Fatimiyyah kemudian runtuh pada tahun 1171. Sedangkan Bani Umayyah bisa bertahan dan terus memimpin komunitas Muslim di Spanyol, kemudian mereka mengklaim kembali gelar Khalifah pada tahun 929, sampai akhirnya dijatuhkan kembali pada tahun 1031.
-->
DAFTAR ISI
BAB II. LATAR BELAKANG BANI ABBAS
  1. AWAL BERDIRINYA BANI ABBAS
  2. SISTEM PEMERINTAHAN POLITIK DAN BENTUK NEGARA
BAB III. PERIODE-PERIODE
  1. VERSI PERTAMA: BERDASARKAN PERUBAHAN SISTEM PEMERINTAHAN
1. Periode Pertama (750-847 M)
2. Periode kedua (232 H/847 M - 590 H/1194 M)
3. Periode ketiga (590 H/1194 M - 656 H/1258 M)
  1. VERSI KE-2: LIMA PERIODE
1. Periode pertama (750–847 M)
2. Periode kedua (847-945 M)
3. Periode ketiga (945 -1055 M)
4. Periode keempat (1055-1199 M)
5. Periode kelima (1199-1258 M)
6. Faktor Kemunduran Khalifah Bani Abbas
a. Faktor Internal
a. Faktor Eksternal
BAB III. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN
A. Perkembangan Intelektual
1. Ilmu Umum
2. Ilmu Naqli
B. Perkembangan Peradaban di Bidang Fisik
C. Kehidupan Perekonomian Daulah Bani Abbasiyah
D. Strategi Kebudayaan dan Rasionalitas
BAB 1V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

0 comments:

Posting Komentar

Terimakasih dan jangan sungkan untuk berdiskusi atau memberikan saran di kolom komentar.

 
Top